Salah satu fitur menonjol dari tas ini adalah tutupnya, yang dirancang untuk kenyamanan dan stabilitas. Dengan mekanisme dorong dan tutup yang inovatif, membuka dan menutup tas terasa mudah dan aman. Tidak ada lagi tumpahan atau kekacauan yang tidak disengaja - kini Anda dapat menikmati pengalaman yang lancar dan nyaman setiap saat.
Selain itu, kami tahu bahwa transparansi sangat penting dalam hal kemasan kosmetik. Itulah sebabnya kami menggunakan bahan AS yang anti gores dan sangat transparan pada tutupnya. Kini Anda dapat melihat dengan jelas apa yang ada di dalamnya, sehingga Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi warna bedak tabur Anda tanpa kesulitan.
Namun, itu belum semuanya! Kami berkomitmen pada keberlanjutan, itulah sebabnya kami memilih menggunakan material PCR-ABS untuk bagian bawah kemasan ini. PCR adalah singkatan dari "Post Consumer Recycled" dan merupakan bentuk plastik yang mendukung tanggung jawab lingkungan. Dengan memilih PCR-ABS, kami bergerak menuju masa depan yang lebih hijau sambil tetap mempertahankan daya tahan dan fungsionalitas yang Anda harapkan dari kemasan kosmetik.
Ya. Kemasan PCR mengacu pada bahan kemasan yang terbuat dari limbah pascakonsumen yang didaur ulang. Limbah ini meliputi barang-barang seperti botol dan wadah plastik, yang dikumpulkan, diproses, dan diubah menjadi bahan kemasan baru. Salah satu keuntungan utama kemasan PCR adalah mengurangi kebutuhan akan bahan baru. Dengan memanfaatkan limbah yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau lautan, PCR membantu melestarikan sumber daya alam dan mengurangi konsumsi energi.
Salah satu manfaat paling menonjol dari kemasan PCR adalah potensinya untuk mengurangi sampah plastik. Menurut laporan tahun 2018 oleh Ellen MacArthur Foundation, saat ini hanya 14% dari kemasan plastik yang diproduksi secara global yang didaur ulang. Sisanya, 86% biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, dibakar, atau mencemari lautan kita. Dengan memasukkan bahan PCR ke dalam kemasan kosmetik, merek dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dan berkontribusi pada ekonomi sirkular.
Penggunaan kemasan PCR juga dapat mengurangi jejak karbon dibandingkan dengan bahan kemasan tradisional. Memproduksi plastik murni membutuhkan banyak energi dan mengeluarkan gas rumah kaca selama proses pembuatannya. Sebaliknya, kemasan PCR menggunakan lebih sedikit energi dan mengurangi emisi CO2. Menurut Association of Plastic Recyclers, penggunaan satu ton plastik PCR dalam produksi kemasan menghemat sekitar 3,8 barel minyak dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar dua ton.